4 Kisah Sedih Di Balik Legenda TI - Manokwari News
Headlines News :
Home » » 4 Kisah Sedih Di Balik Legenda TI

4 Kisah Sedih Di Balik Legenda TI

Written By Arndy on Senin, 31 Januari 2011 | 05.39 |

Monumen Alan Turing
Selalu ada manusia di balik teknologi di dunia Teknologi Informasi (TI). Manusia di balik teknologi ini kerap dielu-elukan bagaikan pahlawan, karena apa yang mereka lakukan bisa jadi telah mengubah arah perkembangan dunia secara luas.








Alan Turing
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju1M_JMR6OC3aKvBGcibPv7OBdaPWak7ywCie2oKodFjzg-dGlaFF8138M9k7YCpDHjMek2SOX1vdC3gpAiGZf4nJhAzpbFfxTiczeXzxWcQuHRP96VHf24PZaZSk2ECFHg8KWV_VkG-Gz/s400/225px-Alan_Turing.jpg
Turing, bernama lengkap Alan Mathison Turing, adalah ahli kripto analisis dan ilmuwan di bidang komputer asal Inggris yang memiliki peran besar dalam pengembangan komputer dunia. Masa jaya Turing adalah saat Perang Dunia II, ketika itu ia bahkan sempat mengepalai unit yang bertugas khusus menganalisa dan memecahkan kode sandi Jerman.

Prestasi: Nama Turing menjadi legenda lewat konsep bernama Turing Machine. Konsep algoritma dan komputansi ini bahkan, menurut majalah Time, merupakan landasan dari seluruh komputer yang ada di dunia. Turing pun menjadi abadi lewat Turing Test, sebuah uji untuk membuktikan apakah sebuah sistem komputer mampu 'berpikir' dengan membandingkan jawaban komputer dengan jawaban manusia pada serangkaian pertanyaan.

Tragedi: Turing memiliki orientasi seksual menyukai sesama jenis. Pada masa hidupnya, homoseksualitas merupakan hal terlarang di Inggris. Akibatnya, untuk menghindari penjara, Turing menjalani terapi dengan hormon dan bahan kimia. Pada 1954 Turing ditemukan meninggal keracunan sianida, konon ia melakukan bunuh diri.

Charles Babbage
http://content.answers.com/main/content/img/scitech/HScharba.jpg
Charles Babbage adalah bangsawan Inggris yang hidup di abad 19. Ia merupakan ahli di bidang matematika, insinyur mekanik dan filosofi. Babbage juga dikenal sebagai seorang penemu.

Prestasi: Babbage boleh dibilang sebagai orang pertama yang menelurkan konsep komputer yang bisa diprogram. Bukan hanya konsep, Babbage pun mencoba membuat mesin-mesin yang bisa membuktikan konsep yang diutarakannya. Menakjubkannya, mesin yang dibuat dengan batasan kemampuan teknis pada abad 19 itu seharusnya bisa menjadi cikal-bakal komputer.

Tragedi: Sayangnya, Babbage tak pernah bisa menyelesaikan mesinnya tersebut. Konon, ambisi Babbage soal mesin tersebut melampaui kemampuannya sendiri. Belum lagi pribadi Babbage yang dikisahkan cenderung naik-turun membuatnya selalu beralih dari satu proyek ke proyek lainnya.

Dani Bunten
http://boltac.files.wordpress.com/2008/07/danibuntonberry1.jpg
Dani Bunten (Danielle Bunten Berry / Daniel Paul Bunten) adalah desainer game yang berjaya pada tahun 1980-an. Namanya sering dikaitkan dengan legenda game Sid Meier karena konon Dani punya kesempatan menggarap game Civilization yang melambungkan nama Meier.

Prestasi: Dani Bunten meraih sukses lewat game bertajuk M.U.L.E pada kisaran 1980-an. Game ini merupakan salah satu game multiplayer awal yang sukses dan banyak dijadikan rujukan game-game berikutnya. Game Bunten lainnya yang cukup ternama adalah The Seven Cities of Gold.

Tragedi: Setelah tiga kali gagal dalam pernikahannya sebagai pria, Bunten akhirnya memilih untuk hidup sebagai seorang wanita. Bahkan ia melakukan operasi kelamin, yang di kemudian hari ia sesali. Bunten meninggal pada 1998 setelah didiagnosa mengidap kanker paru-paru, ia belum sempat menyelesaikan game M.U.L.E versi internet.

Joybubbles
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9KQP-Di71Mk4rFOZgSP5ghuq71psSuyVARpjJV_bEk1V9xr9CkJ2R2yeLKSKhwnvVVVLHO9QUDzwmmtNCbxCx-FBX5nx_s364zcB-efxcQaW9vOkXYhFGDmz8dTzh3u0VGgUy7oGfVWw/s400/joybubbles.jpg
Joybubbles, lahir dengan nama Joe Engressia, adalah seorang pelopor dalam dunia hacking. Ia terlahir sebagai seorang tuna netra dan memiliki kemampuan mendengarkan dan menyuarakan nada dengan sempurna.

Prestasi: Joybubbles merupakan pelopor phreaking, alias membobol jaringan telepon untuk membuat panggilan telepon tanpa membayar. Ketika itu ia mampu melakukannya dengan menyiulkan sebuah nada khusus di gagang telepon. Kemampuan Joe kemudian diikuti oleh Captain Crunch (Jon Draper) dengan menggunakan peluit hadiah sebuah produk sereal.

Tragedi: Legenda Joybubbles dibarengi kisahnya yang muram dengan masa kanak-kanak yang tidak bahagia dan diwanai penyiksaan. Joe mengatasi trauma ini dengan membuat Church of Eternal Childhood, mengubah namanya secara legal menjadi Joybubbles dan mendeklarasikan usianya sebagai 5 tahun untuk selamanya. Masa-masa terakhir hidupnya dihabiskan di apartemen kecil tanpa lampu yang dipenuhi perangkat telepon, boneka binatang, rekaman lawas dan mainan plastik.

sumber: http://www.simtronik.com

Sumber: http://www.dunia-uniks.co.cc/2011/01/4-kisah-sedih-di-balik-legenda-ti.html#ixzz1Ccy0pqz2
Share this article :

Ditulis Oleh : Arndy _ ManokwariNews.Com

Artikel 4 Kisah Sedih Di Balik Legenda TI ini diposting oleh Arndy pada hari Senin, 31 Januari 2011. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini, silahkan share jika menurut anda berita ini penting untuk teman-teman jejaring sosial anda. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

0 komentar:

_____________________

 
Copyright © 2012. Manokwari News - All Rights Reserved
Proudly powered by Manokwari News
Template Modif by I love Papua