
Menurut pakar pemerintahan itu, bahwa sesuai semangat dan amanat Otsus yang pantas menerima beasiswa Pemda akan memfokuskan pada anak-anak asli 7 suku (Kuri, Wamesa, Sebyar, Moskona, Irarutu, Sumuri dan Sough) yang mendiami wilayah Teluk Bintuni dan anak asli Papua diluar 7 suku. “Mereka-mereka itu memiliki hubungan emosional dengan daerah asalnya sehingga beasiswa yang diberikan akan memacu mereka untuk belajar lebih baik dan setelah selesai akan pulang untuk mengabdi membangun daerahnya,” papar Wim sapaan akrab pejabat Sekda Teluk Bintuni tersebut.
Lebih jauh Wim menjelaskan, beasiswa yang diberikan sifatnya bantuan sehingga tidak mengikat bagi penerimanya. “Sehingga bila bantuan itu juga diberikan kepada anak nusantara diluar anak asli 7 suku ataupun asli Papua bisa jadi bila mereka selesai nanti. Kemudian mendapatkan pekerjaan yang bagus di luar kabupaten Teluk Bintuni tentunya tidak ada beban bagi mereka untuk harus kembali mengabdi di Teluk Bintuni. Hal inilah yang perlu dicermati sehingga bantuan beasiswa yang diberikan betul-betul harus tepat sasaran,” tuturnya.
Wim menambahkan, lain halnya kalau mereka itu tugas belajar itu sifatnya mengikat sehingga bila mereka telah berhasil merampungkan studinya berkewajiban untuk pulang ke Teluk Bintuni untuk mengabdi. “Dalam waktu dekat saya dan staf akan duduk untuk membahas permasalahan tersebut,” tukasnya. (muris, penulis majalah warta teluk)
Kepada pembaca yang terhormat, Saran dan kritikan yang membangun sangat kami harapkan. Makasih
Sumber Orang Teluk Bintuni
0 komentar:
Posting Komentar