MANOKWARINEWS.COM - Manokwari Kamis 5 Juli 2012, Ratusan siswa siswi lulusan
sekolah dasar kota Manokwari, Papua Barat, melakukan aksi
unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga Kabupaten Manokwari. Para siswa yang masing-masing didampingi oleh orang atau walinya ini menuntut agar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga dapat memfasilitasi serta memasukkan mereka di Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Manokwari (SMP N 01 Manokwari)
Kejadian Ini di sebabkan Oleh karena Siswa yang ingin mendaftar di SMP N 01 Manokwari Melebihi Kuota yang tersedia. "ini disebabkan karena kuota penerimaan telah terpenuhi
sebanyak 160 siswa. Rinciannya, siswa asli Papua 80 orang dan non Papua
80 orang. Semuanya menempati 4 ruang kelas yang disediakan. Sedangkan
SMP Negeri 01 menolak menambah penerimaan siswa baru, karena masih
kekurangan guru dan ruang kelas. kata panitia penerimaan siswa baru SMP Negeri 01 yang kami hubungi via Telpon. Selain itu, pihak sekolah juga tidak
membuka kelas sore Tambah nya.
Dalam unjuk rasa tersebut, para siswa yang
didamping oleh orang tuanya sambil membawa ijazah, berjalan kaki dari
SMP Negeri 01 Manokwari ke kantor Disdikpora di Jalan Pahlawan Sanggeng.
Di hadapan Sekretaris Dinas Pendidikan, Drs Simson Aronggear, para
orang tua murid meminta agar pihak Dinas dapat membantu para sisiwa ini
untuk masuk sekolah SMP Negeri 01. Sebab sekolah lainnya telah menutup
pendaftaran.
Merespon tuntutan orang tua murid, Simson berjanji
akan segera bertemu dengan pengurus SMP Negeri 01. Hasil pertemuan nanti
akan ditempelkan. Untuk itu, Simson meminta para siswa untuk tetap
bersabar menunggu keputusan yang akan diambil. Setelah dialog, para
orang tua siswa mengumpulkan semua ijazah dan menyerahkannya ke pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga. Setelah itu, mereka pun membubarkan diri dengan tertib.
Unjuk rasa ini dilakukan sebagai
bentuk kepedulian terhadap para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi, namun ditolak oleh pihak sekolah. "Kalau
sekolah saja sudah tolak siswa ini, masak mereka masih usia sekolah
sudah harus bekerja atau menikah. Jadi kami menginginkan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga dapat mencari jalan keluar agar anak-anak ini dapat
bersekolah," kata Muhamad Patiran .
Sumber Gambar : kompas.com
Sumber Gambar : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar