MANOKWARInews - Berita Dalam Negeri Sebuah keputusan yang sangat Fenomenal karena untuk kali pertamanya Pimpinan Pusat
Muhammadiyah tidak akan mengikuti sidang Isbat.
Sidang Isbat merupakan pertemuan antara pemimpin organisasi-organisasi keagamaan (Islam) dalam menentukan awal bulan Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri.
Sidang Isbat merupakan pertemuan antara pemimpin organisasi-organisasi keagamaan (Islam) dalam menentukan awal bulan Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri.
Seperti yang di Lansir VIVAnews Bahwa Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menilai Organisasinya tidak perlu ikut sidang isbath yang lebih banyak berisi pikiran-pikiran
subyektif pemerintah.
"Kami tidak ikut sidang isbath. Biasanya tidak ada musyawarah dan tidak ada diskusi," kata Din Syamsuddin di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu 27 Juni 2012.
"Kami tidak ikut sidang isbath. Biasanya tidak ada musyawarah dan tidak ada diskusi," kata Din Syamsuddin di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu 27 Juni 2012.
Selain besarnya faktor subyektifitas, Din Syamsuddin juga menuding, pemerintah
tidak mengayomi seluruh umat Islam di Indonesia. "Seharusnya pemerintah
mengayomi seluruh umatnya yang berbeda pendapat," ujarnya.
Terkait rencana mundurnya Muhammadiyah dalam Sidang Isbat, Din
mengaku sudah mengirim surat ke Kemeterian Agama. "Muhammadiyah sejak
tahun lalu sudah mengirimkan surat tidak akan ikut sidang isbath," kata
Din.
Muhammadiyah sendiri sudah memutuskan hari pertama Ramadhan, awal
puasa, diperkirakan jatuh pada tanggal 20 Juli 2012. Diakui Din,
lembaganya tak begitu saja menetapkan hari pertama puasa tanpa
perhitungan yang jelas.
"Muhammadiyah tidak bisa menetapkan kapan satu Ramadhan, kapan satu
Syawal, bahkan sampai 100 tahun yang akan datang. Karena ilmu falakh,
astronomi itu ilmu pasti. Al Quran menyuruh kita untuk pandai
berhitung," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar